Beranda | Artikel
Kapan Orang Masbuk Boleh Bergegas dan Berlari? Syaikh Saad al-Khatslan #NasehatUlama
Rabu, 15 Maret 2023

Ketika seseorang mendengar imam Salat Jumat
telah selesai dari membaca surat al-Quran di rakaat kedua,
dan mulai melakukan rukuk di rakaat kedua,
apakah orang itu boleh berjalan cepat dan berlari untuk mengejar Salat Jumat?

Ya, ia boleh melakukannya.
Ini telah disebutkan oleh Ibnu Taimiyah dan lainnya bahwa keadaan ini dikecualikan dari sabda Nabi ‘alaihis shalatu wassalam

“Jika kalian mendengar iqamah, maka berjalanlah biasa dan hendaklah kalian tenang. Salat yang kalian dapat (bersama imam), ikutilah…”

Para ulama berkata, “Jika ia takut akan tertinggal seluruh rakaat Salat Jumat atau salat berjamaah,
maka boleh baginya untuk bergegas dan berlari,
agar ia dapat mendapat Salat Jumat dan jamaah.

Karena Nabi ‘alaihis shalatu wassalam bersabda, “Salat yang kalian dapat (bersama imam), ikutilah…” Sedangkan ia tidak akan dapat sama sekali (jika tetap tenang).

Jadi, jika kamu datang ke masjid dan imam sudah dalam keadaan rukuk di rakaat kedua pada Salat Jumat
atau di rakaat terakhir pada salat apa pun itu,

yakni dalam keadaan rukuk di rakaat terakhir pada salat,
ketika itu boleh bergegas dan berlari, berdasarkan pendapat yang lebih kuat.
Sedangkan dalam keadaan selain itu, seseorang harus berjalan dengan tenang,
tidak terburu-buru dan berlari.

====

إِذَا سَمِعَ الْإِنْسَانُ الْإِمَامَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ

وَقَدِ انْتَهَى مِنْ قِرَاءَةِ السُّورَةِ فِي الرَّكْعَةِ الثَّانِيَةِ

وَرَكَعَ الرَّكْعَةَ الثَّانِيَةَ

فَهَلْ يَجُوزُ لَهُ السَّعْيُ وَالرَّكْضُ لِإِدْرَاكِ الْجُمُعَةِ؟

نَعَمْ يَجُوزُ لَهُ ذَلِكَ

وَهَذَا ذَكَرَهُ ابْنُ تَيْمِيَةَ وَغَيْرُهُ وَذَكَرُوا أَنَّ هَذَا مُسْتَثْنًى مِنْ قَوْلِ النَّبِيِّ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ

إِذَا سَمِعْتُمُ الْإِقَامَةَ فَامْشُوا وَعَلَيْكُمُ السَّكِينَةُ فَمَا أَدْرَكْتُمْ فَصَلُّوا

قَالُوا إِنَّهُ إِذَا خَشِيَ أَنْ تَفُوتَهُ الْجُمُعَةُ أَوِ الْجَمَاعَةُ

فَيَجُوزُ لَهُ أَنْ يَسْعَى وَأَنْ يَرْكُضَ

حَتَّى يُدْرِكَ الْجُمُعَةَ وَالْجَمَاعَةَ

لِأَنَّهُ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ قَالَ فَمَا أَدْرَكْتُمْ فَصَلُّوا وَهَذَا لَنْ يُدْرِكَ شَيْئًا

فَإِذَا أَتَيْتَ وَالْإِمَامُ فِي الرُّكُوعِ مِنَ الرَّكْعَةِ الثَّانِيَةِ مِنْ صَلَاةِ الْجُمُعَةِ

أَوْ فِي الرَّكْعَةِ الْأَخِيْرَةِ مِنْ أَيِّ صَلَاةٍ

فِي الرُّكُوعِ فِي الرَّكْعَةِ الْأَخِيرَةِ مِنْ أَيِّ صَلَاةٍ

هُنَا يَجُوزُ السَّعْيُ وَالرَّكْضُ عَلَى الْقَوْلِ الرَّاجِحِ

وَمَا عَدَا ذَلِكَ فَيَمْشِي الْإِنْسَانُ وَعَلَيْهِ السَّكِينَةُ و

وَلَا يُسْرِعُ وَلاَ يَسْعَى


Artikel asli: https://nasehat.net/kapan-orang-masbuk-boleh-bergegas-dan-berlari-syaikh-saad-al-khatslan-nasehatulama/